INSTRUMEN KEUNGAN
Pasar keuangan secara
tradisional terbagi atas dua pasar uang (money market) dan pasar modal (capital
market). Instrumen pasar uang meliputi sekuritas jangka pendek, dapat
diperjualbelikan, likuid, dan rendah resiko. Instrumen pasar uang sering kali
disebut setara kas atau cukup kas.
Sedangkan instrumen pasar modal meliputi sekuritas jangka panjang dan lebih beresiko.
Sekuritas yang ada dipasar modal lebih beragam dibanding pasar uang. Oleh
karena itu, kita membagi pasar modal menjadi empat segmen: pasar obligasi
jangka panjang, pasar saham, serta pasar instrumen derivatif untuk opsi dan
kontrak berjangka.
2.1 PASAR UANG
Pasar uang (money
market) pada dasarnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka pendek baik
yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umumnya maupun pemerintah.
1.
Treasury Bills
Surat utang
jangka pendek pemerintah AS (Treasury
bills) adalah instrumen pasar uang yang paling sering diperdagangkan. T-bills merupakan bentuk paling
sederhana dari pinjaman: pemerintah mendapatkan uang dengan menjual surat utang
jangka pendek ke masyarakat. Pada saat jatuh tempo, pemegangnya mendapatkan pembayaran
dari pemerintah sebesar nilai tercatat dari surat utang jangka pendek tersebut.
Perbedaan antara harga beli dan nilai jatuh tempo merupakan pendapatan bagi
investor. T-bills dikeluarkan dengan
masa jatuh tempon 28, 91, atau 182 hari.
2.
Sertifikat Deposito
Sertifikat
deposito (CD) adalah deposito berjangka di sebuah bank deposito berjangka tidak
dapat ditarik atas permintaan deposan. Bank membayar bunga dan pokoknya pada
saat jangka waktu deposito berakhir. Deposit Insurance Corporation (Badan Penjamin
Deposit Federal), sehingga dijamin sampai senilai $100.000 jika bank mengalami
kesulitan keuangan.
3.
Surat Berharga
Komersial
Surat utang
disebut surat berharga komersial. Surat berharga komersial sering kali dijamin
oleh fasilitas kredit dari bank, sehingga peminjam mempunyai akses kredit tunai
yang dapat digunakan untuk membayar sekuritas tersebut pada saat jatuh tempo.
4.
Akseptasi Bank
Akseptasi Bank
(banker’s acceptance) dimulai dengan
membayar sejumlah uang pada suatu waktu, biasanya enam bulan, ke suatu bank
atas perintah nasabah. Pada tahap ini akseptasi mirip dengan cek mundur. Ketika
bank menerima perintah membayar tersebut sebagai “diakseptasi”, maka
diasumsikan bahwa tanggung jawab atas pembayaran akhir ada di tangan pemegang
akseptasi.
5.
Eurodolars
Eurodolars (Eurodollars) adalah deposito dalam mata
uang dolar di bank asing atau cabang bank AS yang berada di luar negeri. Karena
berada di luar negeri, bank tersebut terbebas dari peraturan bank-bank eropa,
meskipun memang disanalah penerimaan deposito dolar di luar negeri AS
berawal.
6.
Repo dan Reverse
Repo
Para penjual
sekuritas pemerintah menggunakan perjanjian pembelian kembali (repurchase agreements), sering disingkat
sebagai “repo” atau “RP”, sebagai bentuk dari pinjaman jangka pendek, biasanya
hanya satu malam (overnight). Dealer
menjual sekuritas pemerintah kepada investor selama satu malam, dengan
perjanjian untuk membeli kembali sekuritas tersebut hari berikutnya pada harga
yang sedikit lebih tinggi.
7.
Giro di Bank
Sentral
Dana yang
tersimpan dalam rekening cadangan disebut sebagai giro minimum- GWM. Setiap saat terdapat bank yang memiliki jumlah
giro melebihi batas wajib oleh fed. Sebaliknya bank yang lain terutama bank
bank-bank besar di newyork dan pusat keuangan yang lain seringkali kekurangan
saldo GWM.
8.
Brokers Call
Individu yang
membeli saham dengan margin meminjam sebagian dana untuk membayar saham dari
pialang mereka. Pialang kemudian meminjam dana tersebut dari bank, serta
menyetujui untuk membayar ke bank dengan segera jika bank memintanya. Tingkat
bunga yang dibayarkan 1 persen lebih tinggi daripada tingkat t-bills jangka pendek.
9.
Bursa LIBOR
Tingkat bunga
antar bank london (london interbank
offered rate- LIBOR) adalah suatu
tingkat di mana bank-bank besar di london beredia untuk meminjamkan uang di
antara mereka. Tingkat bunga ini yang dinyatakn pinjaman dalam dolar, telah
menjadi tingkat bunga utama yang diakui dalam pasar uang eropa, serta telah
menjadi referensi tingkat bunga dalam berbagai transaksi.
2.2
PASAR OBLIGASI
A.
Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan instrumen atau surat berharga yang
menunjukan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan
memiliki kewajibanuntuk membayar bunga secara berkala,dan kewajiban melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut. [8]. Instrument ini sering disebut dengan bonds. Sebenarnya efek ini
sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitanya sebagaian besar adalah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka
perdagangan obligasi belum begitu berkembang. Tetapi seiring dengan perubahn
kondisi dan situasi serta mulai berkembangnya perekonomian, emiten obligasi
terus bertambah, tidak hanya terbatas pada BUMN, tetapi juga
perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat untuk
mengimbau modal. Sejak itulah perdagangan obligasi mulai menunjukan peningkatan
Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu
perjanjian/kontrak yang memngikat kedua belah pihak,antara pemberi pinjaman dan
penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi
dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di atur, baik mengenai waktu jatuh tempo
pelunasan utan, bunga yang dibayarkan,besarnya pelunasan, dan
ketentuan-ketentuan tambahan lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya
merupakan kewajiban yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan
saham preferen.
Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua
kemungkinan yang bisa dialami oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan
risiko. Keuntungan yang diperoleh dalam investasi obligasi berupa bunga dan
capital gain. Disamping keuntungan yang bisa didapatkan olehpemegang
saham,risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang obligasi adalah turunnya harga
obligasi. Harga obligasi ini sangat tergantung dari perkembangan suku bunga
bank. Ada hubungan yang terbalik antara harga obligasi dan suku bunga bank.
B.
Karakteristik
Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang mewajibkan penerbitnya
untuk melakukan pembayaran tertentu pada pemegang obligasi. Pemerintah dan perseroan
meminjam uang dengan menjual obligasi kepada para investor. Uang yang mereka
kumpulkan ketika obligasi diterbitkan, atau dijual pada publik, adalah jumlah
pinjaman tersebut. Sebagai imbalannya, mereka setuju memberikan pembayaran
tertentu kepada pemegang obligasi, yang merupakan pemberi pinjaman (kreditur).
Ketika kita memiliki obligasi, umumnya kita menerima
pembayaran bunga tetap tiap tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo
Beberapa karakteristik obligasi, antara lain:
1. Nilai Nominal (par value), adalah nilai nominal yang
ditetapkan atas obligasi. Nilai nominal umumnya menunjukkan jumlah uang yang
dipinjam dan dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo.
2. Suku Bunga Kupon (coupon interest rate), yaitu suku
bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi. Ada beberapa perusahaan yang untuk
membayar sejumlah bunga yang tetap setiap tahun (atau, secara lebih khusus,
setiap 6 bulan). Ada pembayaran melalui pembayaran kupon, yaitu jumlah tertentu
dari dolar bunga yang dibayarkan setiap periode, yang umumnya setiap 6 bulan.
3. Tanggal Jatuh Tempo, yaitu tangga tertentu dimana
nilai nominal obligasi harus dibayar kembali. Kebanyakan obligasi memiliki
jatuh tempo awal (original maturities), yaitu jatuh tempo pada waktu obligasi
diterbitkan.
4. Provisi Penarikan (call provision), yaitu provisi
dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk menembus
obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal.
Meliputi
pinjaman atau instrumen utang dengan jangka lebih panjang dibandingkan yang
dipasarkan di pasar uang. Terdiri atas nota utang, obligasi negara, obligasi
korporat, sekuritas hipotek. Instrumen ini terkadang disebut pasar modal
berpendapatan tetap karena besar instrumen ini menjanjikan pembayaran pendapatan
yang tetap maupun arus pendapatan yang ditentukan menggunakan rumusan tertentu.
a.
Nota Utang dan Obligasi
Pemerintah AS
Pemerintah AS
meminjam sebagian dana dengan menjual nota uang (Treasury note atau T-note)
atau obligasi (treasury bonds). T-notes diterbitkan dengan jangka waktu sampai
10 tahun, sementara obligasi diterbitkan dengan jangka waktu 10-30 tahun. Nota
utang maupun obligasi mungkin diterbitkan dalam kelipatan $100 tetapi lebih
umum diperdagangkan dalam satuan $1.000. nota utang maupun obligasi membayar
bunga setiap semester yang disebut pembayaran kupon (cupon payment).
b.
Obligasi Negara
Diseluruh dunia,
pemerintah dari banyak Negara menerbitkan obligasi yang dikaitkan dengan indeks
biaya hidup untuk memberikan kepada masyarakat cara efektif melindungi diri
dari resiko inflasi.
c.
Utang Badan Pemerintah
Beberapa badan
pemerintah federal menerbitkan sekuritas untuk membiayai kegiatan mereka. Badan
seperti ini biasanya dibentuk untuk menyalurkan kredit kepada sektor tertentu
dalam ekonomi yang dipercaya oleh Kongres tidak mendapatkan kredit yang cukup
melalui jalur normal.
d.
Obligasi Internasional
Eurobond adalah
obligasi yang menggunakan mata uang berbeda dari mata uang di mana obligasi
tersebut diterbitkan. Euroyen bonds yaitu obligasi dengan mata uang yen yang
dijual di luar Jepang. Banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi di luar
negeri tetapi menggunakan mata uang investor.
e.
Obligasi Negara Bagian
Diterbitkan oleh
pemerintah Negara bagian (local atau pemerintah Negara bagian).
f.
Obligasi Korporat
Obligasi
korporat adalah oerusahaan swasta yang meminjam dana secara langsung dari
masyarakat. Dalam hal struktur mirip dengan obligasi Negara, sama-sama membayar
kupon tiap semester sampai masa jatuh temponya dan mengembalikan pokok pinjaman
kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. perbedaannya adalah tingkat
resikonya. Obligasi korporat kadang kala diterbitkan dengan melampirkan opsi,
obligasi tarik dan obligasi konversi.
g.
Sekuritas Hipotek dan
Sekuritas yang Beragun Hipotek
Sekuritas
beragun hipotek merupakan klaim kepemilikan dalam sekumpulan hipotek merupakan
kewajiban yang beragun dengan kumpulan hipotek tersebut. Klaim ini mewakili
sekuritas dari pinjaman hipotek.
Contoh obligasi :
2.3 SEKURITAS EKUITAS
Saham Biasa sebagai Bagian Kepemilikan
Saham Biasa,
dikenal sebagai sekuritas penyertaan,
sekuritas ekuitas, iatau cukup disebut ekuitas
(equitiesies), menunjukkan
bagian kepemilikan di sebuah perusahaan. Masing-masing lembar saham biasa
mewakili satu suara tentang segala hal dalam pengurusan perusahaan dan
mengunakan suara tersebut dalam rapat tahunan perusahaan dan pembagian
keuntungan.
Saham
biasa dari kebanyakan perusahaan besar dapat diperoleh atau dijual bebas dia
satu atau lebih pasar saham. Perusahaan yang memiliki saham yang tidak
diperjualbelikan bebas disebut sebagai perusahaan tertutup atau terbatas. Di
sebagian besar perusahaan tertutup, pemilik perusahaan bertindak secara aktif
dalam manajemen, sehingga pengambilalihan biasanya bukan merupakan masalah.
Karakteristik Saham Biasa
Terdapat
dua karakteristik penting dari saham biasa sebagai alat investasi,, yaitu fitur
Klaim Sisa (residual claim) dan kewajiban
terbatas (limited liabilities). Klaim sisa berarti pemegang saham
berada di barisan terakhir dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas asset dan
pendapatan perusahaan. Dalam likuiditas atas asset perusahaan pemegang saham
memiliki klaim setelah klaim dari pihak-pihak seperti kantor pajak, karyawan,
pemasok, pemegang obligasi, dan kreditor lain dibayarkan.
Kewajiban
terbatas adalah mayoritas pemegang saham akan menanggung kerugian jika
perusahaan agal sebesar nilai investasi aslinya. Namun, tidak seperti
perusahaan perorangan. Yang kreditor-kreditornya dapat menuntut sampai ke harta
pribadi dari pemiliknya (rumah, mobil, prabotan), kerugian maksimal pemegang saham
perusahaan hanyalah sebesar nilai saham yang dimilikinya.mereka tidak
bertanggung jawab secara pribadi atas kewajiban perusahaan.
Daftar Pasar Saham
Perhatikan
figure 2.9 pada buku halaman 62, untuk memahami informasi yang tersedia di
setiap saham, perhatikan daftar yang disorot untuk General Electric (GE). Kolom
pertama menunjukkan bahwa saham GE dapat meningkat sampai dengan 4,3% setahun.
Dua kolom berikutnya adalah harga tertinggi dan terendah dimana saham
diperdagangkan selama 52 minggu terakhir, masing-masing $41,84 dan $21,40.
Angka 0,76 menunjukkan bahwa dividen kuartal terakhir adalah $0,19 per embar,
yang konsisten dengan pembayaran dividen tahunan $0,10x4 = $0,76. Hal ini
sesuai dengan tingkat imbal hasil divisen 3,0%: Karen GE ddiual pada $2,40
(catatan terakhir atau harga penutupan pada kolom kedua terakhir), tingkat
imbal hasil dividen adalah 0,76/25,40= 0,030 atau 3,0%
Tigkat
imbalan hhasil dividen atas saham mirip dengan tingkat imbal hasil sekarang
dari obligasi. Keduanya seperti pendapatan sekarang atas persentase dari hharga
dan mengabaika pengaruh keuntungan atas
penjuakan saham (capital gain, yaitu
kenaikan harga) atau kerugian atas penjualan sehingga tidak mencerminkan total
imbal hasil.
Rasio
P/E, atau rasio harga atas laba (price earning ratio), adalah rasio harga
saham saat ini disbandingkan laba per saham tahun lalu. Rasio P/E menunjukkan
bagaimana pembeli saham harus membayar untuk setiap dolar laba yang dihasilkan
oleh perusahaan.
Saham Preferen
Saham preferen (preferred stock) memiliki fitur yang
serupa dengan ekuitas sekalugus utang. Seperti halnya obligasi, pemegang saham
preferen akan mendapatkan pembayaran tetap dari laba setiap tahun. Dalam hal
ini saham preferen mirip dengan obligasi tanpa jatuh tempo. Hal mirip lainnya adalah
saham preferen tidak memiliki hak suara atas manajemen perusahaan, namun saham
preferen adalah investasi modal.
2.4 INDEKS PASAR SAHAM DAN
OBLIGASI
Indeks Pasar Saham
Kinerja
harian dari Rata-rata industry Dow Jones (Dow
Jones Industrial Average) selalu menjadi laporan berita sore. Meskipun Dow
adalah ukuran yang paling luas dikenal mengenai kinerja pasar saham, Dow hanya
merupakan salah satu dari banyak indicator. Masih banyak informasi berbasis
indeks yang dihitung dan dipublikaikan setiap hari. Beberapa indek dari kinerja
pasar obligasi juga telah tersedia secara luas.
Meningkatnya peran
perdagangan dan investasi internasional telah mmbuat indeks pasar keuangan
asing menjadi bagian dari berita umum. Oleh karena itu, indeks pasar saham
asing, sepert Rata-rata Nikkei Tokyo (Nikkei
Average of Tokyo) dan indeks Financial
Times London (Financial Times index
of London), menjadi istilah yang tidak asing lagi.
Rata-rata Dow Jones
Rata-rata
industri Dow Jones (Dow Jones Industrial
Average – DJIA) adalah 30 besar perusahaan “blue-chip” yang dihitung sejak 1896. Mereka telah lama mendominasi
benak public (secara rata-rata hanya mncakup sekitar 20 saham sampai tahun1928.
Awalnya
DJIA dihitung secara rata-rata sederhana atas saham yang ada didalam indeks.
Oleh karena itu, jika terdapat 30 saham didalam indeks, harga dijumlahkan
semuanya dan dibagi 30. Persentase perubahan DJIA menjadi persentase perubahan
harga rata-rata ke 30 saham tersebut.
Karena Dow mengukur hasil
(tidak termasuk dividen) dari portofolio yang memegangselembar saham untu
masing-masing sahamnya, ini disebut sebagai rata-rata tertimbang menurut harga (pric-weighted average). Jumlah uang yang diinvestasikan disetiao
perusahaandalam portofolio adlaah proporsional dengan harga saham perusahaan
tersebut.
Indeks Nilai Pasar Amerika Serikat Lainnya
Bursa
saham New York (New York Stock Exchange –
NYSE) menerbitkan indeks gabungan nilai pasar tertimang dari semua saham
yang tercatat di NYSE , disamping subindeks untuk saham industry, prasarana,
trensporasi, dan keuangan. Indeks tersebut lebih luas dibandingkan S&P 50.
Asosiasi Dealer Sekuritas Nasional menerbitkan indeks 4.000 bursa tidak resmi (ver-the-counter – OTC) perusahaan yang
diperdagangkan di bursa Nasdaq.
Indeks
ekuitas terkahir AS yang dihitung adalah Wildhire 5000 yang merupakan indeks
dari pasar seluruh saham di NYSE dan Bursa Saham Amerika (America Stock Exchange – Amex) ditambah dengan saham yang aktif
diperdagangkan di bursa Nasdaq. Berbeda dengan namanya, indeks ini sebenarnya
mencakup 7000 saham.
Indeks Tertimbang Sama
Kinerja pasar kadang diukur
dengan rata-rata tertimbang sama dari hasil setiap saha yang ada didalam
indeks. Teknik rata-rata tersebut, menempatkan bobot yang sama untuk setiap
hasil, dengan portofolio strategi yang menempatkan nilai dollar yang sama untuk
stiap saham. Hal ini berbeda sekali dengan kedua indeks tertimbang, bak
tertimbang menurut harag 9yang memerlukan jumlah lembar yang sama untuk setiap
saham) maupun nilai tertimbang (yang memerlukan jumlah investasi yang proporsional
dengan nilai kapitalisasi pasar). Tidak seperti indeks harga atau nilai
tertimbang, indeks tertimbang sama tidak berhubungan dengan strategi membeli
dan menahan portofolio.
Indeks Bursa Saham Asing dan Internasional
Perkembangan pasar keuangan dunia
juga mencakup penyusunan indeks pasar tersebut. Di antaranya adalah Nikkei
(Jepang), FTESE (Inggris: dikenal dengan Footsie), DAX (Jerman), Hang Seng
(Hongkong), dan TSX (Kanada). Pemimpin penyusunan indeks Internasional adalah
MSCI (Morgan Stanley Capital International), yang menghitung lebih dari 50
indeks regional.
Indikator Pasar Obligasi
Seperti
indeks bursa saham yang memberikan petunjuk terkait dengan kinerja bursa secara
keseluruhan, beberapa bursa obligasi memberikan ukuran indicator kinerja dari
berbagai macam obligasi. Tig indeks yang paling dikenal adalah Merrill Lynch,
Lehman Brother, dan Salomon Smith Barney (sekarang Citigroup).
Masalah utama dari indeks
tersebut adalah tingkat imbal hasil yang sebenarnya pada beberapa obligasi
sulit dihitung karena arang diperdagangkan yang membuat data harga terbaru
sulit diperoleh. Praktiknya, beberapa harga harus diestimasi dari model
penilaian obligasi. Matriks harga tersebut bia jadi berbeda dengan harga pasar
yang sesungguhnya.
2.5 PASAR DERIVATIF
Salah satu perkembangan terpenting dalam pasar keuangan akhir – akhir ini
adalah berkembangnya futures, opsi
dan pasar derivative. Instrumen tersebut memberikan pembayaran yang tergantung
dari nilai asset yang lain, seperti harga komoditi, obligasi dan saham, atau
nilai indeks pasar. Untuk alas an ini, instrument tersebut sering kali disebut
sebagai asset derivative (derivative
assets), atau klaim kontinjen (contingent
claims). Nilai mereka diturunkan atau tergantung (kontinjen) pada nilai
asset lain.
Opsi
Sebuah opsi beli (call option)
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli asset pada harga tertentu yang
disebut harga penyerahan (exercise price atau strike price), pada atau sebelum habisnya masa opsi.
Jika harga pasar melebihi harga penyerahan,
pemegang opsi dapat memperoleh asset pada harga penyerahan dan memperoleh
keuntungan sebesar selisih antara harga saham dan harga penyerahan. Jika
sebaliknya, maka opsi akan ditinggalkan. Jika tidak digunakan sebelum masa
kontrak selesai, opsi bisa jadi kadaluwarsa dan tidak lagi memiliki nilai. Oleh
karena itu, opsi beli akan menghasilkan keuntungan jika harga saham naik.
Sebaliknya, opsi jual (put option)
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual asset pada harga penyerahan
yang telah ditentukan pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa. Sementara
keuntungan opsi beli meningkat ketika harga naik, keuntungan untuk opsi jual
naik ketika harga turun. Opsi jual hanya digunakan jika pemegangnya dapat
menyerahkan asset lebih murah daripada harga penyerahannya.
Kontrak Berkangka
Kontrak
berjangka (futures contracts)
berasal dari penyerahan asset (atau dalam beberapa kasus, nilai tunai) dengan
penyerahan atau tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan atas suatu harga yang
telah disetujui, yang disebut harga futures,
yang dibayarkan pada saat jatuh tempo kontrak. Posisi beli dimiliki oleh
pedagang yang berjanji untuk membeli asset tersebut pada tanggal penyerahan.
Sedangkan pembeli yang mengambil posisi jual, berjanji untuk menyerahkan asset
pada tanggal jatuh tempo kontrak.
Hak untuk membeli asset pada harga
yang telah disetujui, bukan merupakan kewajiban, membedakan opsi beli dalam
posisi beli dengan kontrak berjangka. Kontrak berjangka mengharuskan pemilik
posisi beli untuk membeli asset pada harga futures, sedangkan hak opsi,
berlawanan, memiliki hak untuk membeli asset pada harga penyerahan. Pembelian
akan terjadii hanya jika terdapat keuntungan.
Jelasnya, pemegang hak opsi beli
memiliki posisi yang lebih baik daripada pemegang posisi beli dalam futures di mana harga futures sama dengan harga penyerahan
opsi. Keuntungan ini, tentu saja, hanya pada harga. Opsi beli harus dibeli,
sedangkan kontrak berjangka dapat didapatkan tanpa biaya. Harga beli hak opsi
disebut sebagai premi. Ini merupakan
kompensasi yang harus dibayar pemegangnya untuk kemampuan menggunakan opsi
hanya jika menguntungkan. Sama halnya, perbedaan antara opsi jual dan posisi
jual dalam kontrak berjangka, bukan kewajiban, untuk menjual asset pada harga
yang telah ditentukan.