Senin, 13 Maret 2017

MAKALAH INSTRUMEN KEUANGAN



INSTRUMEN KEUNGAN

Pasar keuangan secara tradisional  terbagi atas dua pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market). Instrumen pasar uang meliputi sekuritas jangka pendek, dapat diperjualbelikan, likuid, dan rendah resiko. Instrumen pasar uang sering kali disebut setara kas atau cukup kas. Sedangkan instrumen pasar modal meliputi sekuritas jangka panjang dan lebih beresiko. Sekuritas yang ada dipasar modal lebih beragam dibanding pasar uang. Oleh karena itu, kita membagi pasar modal menjadi empat segmen: pasar obligasi jangka panjang, pasar saham, serta pasar instrumen derivatif untuk opsi dan kontrak berjangka.
 



2.1        PASAR UANG
Pasar uang (money market) pada dasarnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka pendek baik yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umumnya maupun pemerintah.
1.    Treasury Bills
Surat utang jangka pendek pemerintah AS (Treasury bills) adalah instrumen pasar uang yang paling sering diperdagangkan. T-bills merupakan bentuk paling sederhana dari pinjaman: pemerintah mendapatkan uang dengan menjual surat utang jangka pendek ke masyarakat. Pada saat jatuh tempo, pemegangnya mendapatkan pembayaran dari pemerintah sebesar nilai tercatat dari surat utang jangka pendek tersebut. Perbedaan antara harga beli dan nilai jatuh tempo merupakan pendapatan bagi investor. T-bills dikeluarkan dengan masa jatuh tempon 28, 91, atau 182 hari.

2.    Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito (CD) adalah deposito berjangka di sebuah bank deposito berjangka tidak dapat ditarik atas permintaan deposan. Bank membayar bunga dan pokoknya pada saat jangka waktu deposito berakhir. Deposit Insurance Corporation (Badan Penjamin Deposit Federal), sehingga dijamin sampai senilai $100.000 jika bank mengalami kesulitan keuangan.

3.    Surat Berharga Komersial
Surat utang disebut surat berharga komersial. Surat berharga komersial sering kali dijamin oleh fasilitas kredit dari bank, sehingga peminjam mempunyai akses kredit tunai yang dapat digunakan untuk membayar sekuritas tersebut pada saat jatuh tempo.

4.    Akseptasi Bank
Akseptasi Bank (banker’s acceptance) dimulai dengan membayar sejumlah uang pada suatu waktu, biasanya enam bulan, ke suatu bank atas perintah nasabah. Pada tahap ini akseptasi mirip dengan cek mundur. Ketika bank menerima perintah membayar tersebut sebagai “diakseptasi”, maka diasumsikan bahwa tanggung jawab atas pembayaran akhir ada di tangan pemegang akseptasi.

5.     Eurodolars
Eurodolars (Eurodollars) adalah deposito dalam mata uang dolar di bank asing atau cabang bank AS yang berada di luar negeri. Karena berada di luar negeri, bank tersebut terbebas dari peraturan bank-bank eropa, meskipun memang disanalah penerimaan deposito dolar di luar negeri AS berawal. 

6.    Repo dan Reverse Repo
Para penjual sekuritas pemerintah menggunakan perjanjian pembelian kembali (repurchase agreements), sering disingkat sebagai “repo” atau “RP”, sebagai bentuk dari pinjaman jangka pendek, biasanya hanya satu malam (overnight). Dealer menjual sekuritas pemerintah kepada investor selama satu malam, dengan perjanjian untuk membeli kembali sekuritas tersebut hari berikutnya pada harga yang sedikit lebih tinggi.  

7.    Giro di Bank Sentral
Dana yang tersimpan dalam rekening cadangan disebut sebagai giro minimum- GWM. Setiap saat terdapat bank yang memiliki jumlah giro melebihi batas wajib oleh fed. Sebaliknya bank yang lain terutama bank bank-bank besar di newyork dan pusat keuangan yang lain seringkali kekurangan saldo GWM.

8.    Brokers Call
Individu yang membeli saham dengan margin meminjam sebagian dana untuk membayar saham dari pialang mereka. Pialang kemudian meminjam dana tersebut dari bank, serta menyetujui untuk membayar ke bank dengan segera jika bank memintanya. Tingkat bunga yang dibayarkan 1 persen lebih tinggi daripada tingkat t-bills jangka pendek.

9.    Bursa LIBOR
Tingkat bunga antar bank london (london interbank offered rate- LIBOR)  adalah suatu tingkat di mana bank-bank besar di london beredia untuk meminjamkan uang di antara mereka. Tingkat bunga ini yang dinyatakn pinjaman dalam dolar, telah menjadi tingkat bunga utama yang diakui dalam pasar uang eropa, serta telah menjadi referensi tingkat bunga dalam berbagai transaksi.



2.2         PASAR OBLIGASI
A.    Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan instrumen atau surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajibanuntuk membayar bunga secara berkala,dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. [8]. Instrument ini sering disebut dengan bonds. Sebenarnya efek ini sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitanya sebagaian besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka perdagangan obligasi belum begitu berkembang. Tetapi seiring dengan perubahn kondisi dan situasi serta mulai berkembangnya perekonomian, emiten obligasi terus bertambah, tidak hanya terbatas pada BUMN, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat untuk mengimbau modal. Sejak itulah perdagangan obligasi mulai menunjukan peningkatan
Obligasi sendiri di dalamnya mengandung suatu perjanjian/kontrak yang memngikat kedua belah pihak,antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di atur, baik mengenai waktu jatuh tempo pelunasan utan, bunga yang dibayarkan,besarnya pelunasan, dan ketentuan-ketentuan tambahan lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan kewajiban yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan saham preferen.
Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua kemungkinan yang bisa dialami oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan risiko. Keuntungan yang diperoleh dalam investasi obligasi berupa bunga dan capital gain. Disamping keuntungan yang bisa didapatkan olehpemegang saham,risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang obligasi adalah turunnya harga obligasi. Harga obligasi ini sangat tergantung dari perkembangan suku bunga bank. Ada hubungan yang terbalik antara harga obligasi dan suku bunga bank.
B.     Karakteristik Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang mewajibkan penerbitnya untuk melakukan pembayaran tertentu pada pemegang obligasi. Pemerintah dan perseroan meminjam uang dengan menjual obligasi kepada para investor. Uang yang mereka kumpulkan ketika obligasi diterbitkan, atau dijual pada publik, adalah jumlah pinjaman tersebut. Sebagai imbalannya, mereka setuju memberikan pembayaran tertentu kepada pemegang obligasi, yang merupakan pemberi pinjaman (kreditur).
Ketika kita memiliki obligasi, umumnya kita menerima pembayaran bunga tetap tiap tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo
Beberapa karakteristik obligasi, antara lain:
1. Nilai Nominal (par value), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi. Nilai nominal umumnya menunjukkan jumlah uang yang dipinjam dan dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo.
2. Suku Bunga Kupon (coupon interest rate), yaitu suku bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi. Ada beberapa perusahaan yang untuk membayar sejumlah bunga yang tetap setiap tahun (atau, secara lebih khusus, setiap 6 bulan). Ada pembayaran melalui pembayaran kupon, yaitu jumlah tertentu dari dolar bunga yang dibayarkan setiap periode, yang umumnya setiap 6 bulan.
3. Tanggal Jatuh Tempo, yaitu tangga tertentu dimana nilai nominal obligasi harus dibayar kembali. Kebanyakan obligasi memiliki jatuh tempo awal (original maturities), yaitu jatuh tempo pada waktu obligasi diterbitkan.
4. Provisi Penarikan (call provision), yaitu provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk menembus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal.

Meliputi pinjaman atau instrumen utang dengan jangka lebih panjang dibandingkan yang dipasarkan di pasar uang. Terdiri atas nota utang, obligasi negara, obligasi korporat, sekuritas hipotek. Instrumen ini terkadang disebut pasar modal berpendapatan tetap karena besar instrumen ini menjanjikan pembayaran pendapatan yang tetap maupun arus pendapatan yang ditentukan menggunakan rumusan tertentu.
a.         Nota Utang dan Obligasi Pemerintah AS
Pemerintah AS meminjam sebagian dana dengan menjual nota uang (Treasury note atau T-note) atau obligasi (treasury bonds). T-notes diterbitkan dengan jangka waktu sampai 10 tahun, sementara obligasi diterbitkan dengan jangka waktu 10-30 tahun. Nota utang maupun obligasi mungkin diterbitkan dalam kelipatan $100 tetapi lebih umum diperdagangkan dalam satuan $1.000. nota utang maupun obligasi membayar bunga setiap semester yang disebut pembayaran kupon (cupon payment).
b.        Obligasi Negara
Diseluruh dunia, pemerintah dari banyak Negara menerbitkan obligasi yang dikaitkan dengan indeks biaya hidup untuk memberikan kepada masyarakat cara efektif melindungi diri dari resiko inflasi.
c.         Utang Badan Pemerintah
Beberapa badan pemerintah federal menerbitkan sekuritas untuk membiayai kegiatan mereka. Badan seperti ini biasanya dibentuk untuk menyalurkan kredit kepada sektor tertentu dalam ekonomi yang dipercaya oleh Kongres tidak mendapatkan kredit yang cukup melalui jalur normal.
d.        Obligasi Internasional
Eurobond adalah obligasi yang menggunakan mata uang berbeda dari mata uang di mana obligasi tersebut diterbitkan. Euroyen bonds yaitu obligasi dengan mata uang yen yang dijual di luar Jepang. Banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi di luar negeri tetapi menggunakan mata uang investor.
e.         Obligasi Negara Bagian
Diterbitkan oleh pemerintah Negara bagian (local atau pemerintah Negara bagian).
f.         Obligasi Korporat
Obligasi korporat adalah oerusahaan swasta yang meminjam dana secara langsung dari masyarakat. Dalam hal struktur mirip dengan obligasi Negara, sama-sama membayar kupon tiap semester sampai masa jatuh temponya dan mengembalikan pokok pinjaman kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. perbedaannya adalah tingkat resikonya. Obligasi korporat kadang kala diterbitkan dengan melampirkan opsi, obligasi tarik dan obligasi konversi.
g.        Sekuritas Hipotek dan Sekuritas yang Beragun Hipotek
Sekuritas beragun hipotek merupakan klaim kepemilikan dalam sekumpulan hipotek merupakan kewajiban yang beragun dengan kumpulan hipotek tersebut. Klaim ini mewakili sekuritas dari pinjaman hipotek.
Contoh obligasi :





2.3  SEKURITAS EKUITAS
Saham Biasa sebagai Bagian Kepemilikan
Saham Biasa, dikenal sebagai sekuritas penyertaan, sekuritas ekuitas, iatau cukup disebut ekuitas (equitiesies), menunjukkan bagian kepemilikan di sebuah perusahaan. Masing-masing lembar saham biasa mewakili satu suara tentang segala hal dalam pengurusan perusahaan dan mengunakan suara tersebut dalam rapat tahunan perusahaan dan pembagian keuntungan.
Saham biasa dari kebanyakan perusahaan besar dapat diperoleh atau dijual bebas dia satu atau lebih pasar saham. Perusahaan yang memiliki saham yang tidak diperjualbelikan bebas disebut sebagai perusahaan tertutup atau terbatas. Di sebagian besar perusahaan tertutup, pemilik perusahaan bertindak secara aktif dalam manajemen, sehingga pengambilalihan biasanya bukan merupakan masalah.
Karakteristik Saham Biasa
Terdapat dua karakteristik penting dari saham biasa sebagai alat investasi,, yaitu fitur Klaim Sisa (residual claim) dan kewajiban terbatas (limited liabilities). Klaim sisa berarti pemegang saham berada di barisan terakhir dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas asset dan pendapatan perusahaan. Dalam likuiditas atas asset perusahaan pemegang saham memiliki klaim setelah klaim dari pihak-pihak seperti kantor pajak, karyawan, pemasok, pemegang obligasi, dan kreditor lain dibayarkan.
Kewajiban terbatas adalah mayoritas pemegang saham akan menanggung kerugian jika perusahaan agal sebesar nilai investasi aslinya. Namun, tidak seperti perusahaan perorangan. Yang kreditor-kreditornya dapat menuntut sampai ke harta pribadi dari pemiliknya (rumah, mobil, prabotan), kerugian maksimal pemegang saham perusahaan hanyalah sebesar nilai saham yang dimilikinya.mereka tidak bertanggung jawab secara pribadi atas kewajiban perusahaan.

Daftar Pasar Saham
Perhatikan figure 2.9 pada buku halaman 62, untuk memahami informasi yang tersedia di setiap saham, perhatikan daftar yang disorot untuk General Electric (GE). Kolom pertama menunjukkan bahwa saham GE dapat meningkat sampai dengan 4,3% setahun. Dua kolom berikutnya adalah harga tertinggi dan terendah dimana saham diperdagangkan selama 52 minggu terakhir, masing-masing $41,84 dan $21,40. Angka 0,76 menunjukkan bahwa dividen kuartal terakhir adalah $0,19 per embar, yang konsisten dengan pembayaran dividen tahunan $0,10x4 = $0,76. Hal ini sesuai dengan tingkat imbal hasil divisen 3,0%: Karen GE ddiual pada $2,40 (catatan terakhir atau harga penutupan pada kolom kedua terakhir), tingkat imbal hasil dividen adalah 0,76/25,40= 0,030 atau 3,0%
Tigkat imbalan hhasil dividen atas saham mirip dengan tingkat imbal hasil sekarang dari obligasi. Keduanya seperti pendapatan sekarang atas persentase dari hharga dan mengabaika pengaruh keuntungan atas penjuakan saham (capital gain, yaitu kenaikan harga) atau kerugian atas penjualan sehingga tidak mencerminkan total imbal hasil.
Rasio P/E, atau rasio harga atas laba (price earning ratio), adalah rasio harga saham saat ini disbandingkan laba per saham tahun lalu. Rasio P/E menunjukkan bagaimana pembeli saham harus membayar untuk setiap dolar laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Saham Preferen
Saham preferen (preferred stock) memiliki fitur yang serupa dengan ekuitas sekalugus utang. Seperti halnya obligasi, pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran tetap dari laba setiap tahun. Dalam hal ini saham preferen mirip dengan obligasi tanpa jatuh tempo. Hal mirip lainnya adalah saham preferen tidak memiliki hak suara atas manajemen perusahaan, namun saham preferen adalah investasi modal.

2.4  INDEKS PASAR SAHAM DAN OBLIGASI
Indeks Pasar Saham
Kinerja harian dari Rata-rata industry Dow Jones (Dow Jones Industrial Average) selalu menjadi laporan berita sore. Meskipun Dow adalah ukuran yang paling luas dikenal mengenai kinerja pasar saham, Dow hanya merupakan salah satu dari banyak indicator. Masih banyak informasi berbasis indeks yang dihitung dan dipublikaikan setiap hari. Beberapa indek dari kinerja pasar obligasi juga telah tersedia secara luas.
Meningkatnya peran perdagangan dan investasi internasional telah mmbuat indeks pasar keuangan asing menjadi bagian dari berita umum. Oleh karena itu, indeks pasar saham asing, sepert Rata-rata Nikkei Tokyo (Nikkei Average of Tokyo) dan indeks Financial Times London (Financial Times index of London), menjadi istilah yang tidak asing lagi.

Rata-rata Dow Jones
Rata-rata industri Dow Jones (Dow Jones Industrial Average – DJIA) adalah 30 besar perusahaan “blue-chip” yang dihitung sejak 1896. Mereka telah lama mendominasi benak public (secara rata-rata hanya mncakup sekitar 20 saham sampai tahun1928.
Awalnya DJIA dihitung secara rata-rata sederhana atas saham yang ada didalam indeks. Oleh karena itu, jika terdapat 30 saham didalam indeks, harga dijumlahkan semuanya dan dibagi 30. Persentase perubahan DJIA menjadi persentase perubahan harga rata-rata ke 30 saham tersebut.
Karena Dow mengukur hasil (tidak termasuk dividen) dari portofolio yang memegangselembar saham untu masing-masing sahamnya, ini disebut sebagai rata-rata tertimbang menurut harga (pric-weighted average). Jumlah uang yang diinvestasikan disetiao perusahaandalam portofolio adlaah proporsional dengan harga saham perusahaan tersebut.
Indeks Nilai Pasar Amerika Serikat Lainnya
Bursa saham New York (New York Stock Exchange – NYSE) menerbitkan indeks gabungan nilai pasar tertimang dari semua saham yang tercatat di NYSE , disamping subindeks untuk saham industry, prasarana, trensporasi, dan keuangan. Indeks tersebut lebih luas dibandingkan S&P 50. Asosiasi Dealer Sekuritas Nasional menerbitkan indeks 4.000 bursa tidak resmi (ver-the-counter – OTC) perusahaan yang diperdagangkan di bursa Nasdaq.
            Indeks ekuitas terkahir AS yang dihitung adalah Wildhire 5000 yang merupakan indeks dari pasar seluruh saham di NYSE dan Bursa Saham Amerika (America Stock Exchange – Amex) ditambah dengan saham yang aktif diperdagangkan di bursa Nasdaq. Berbeda dengan namanya, indeks ini sebenarnya mencakup 7000 saham.
Indeks Tertimbang Sama
Kinerja pasar kadang diukur dengan rata-rata tertimbang sama dari hasil setiap saha yang ada didalam indeks. Teknik rata-rata tersebut, menempatkan bobot yang sama untuk setiap hasil, dengan portofolio strategi yang menempatkan nilai dollar yang sama untuk stiap saham. Hal ini berbeda sekali dengan kedua indeks tertimbang, bak tertimbang menurut harag 9yang memerlukan jumlah lembar yang sama untuk setiap saham) maupun nilai tertimbang (yang memerlukan jumlah investasi yang proporsional dengan nilai kapitalisasi pasar). Tidak seperti indeks harga atau nilai tertimbang, indeks tertimbang sama tidak berhubungan dengan strategi membeli dan menahan portofolio.
Indeks Bursa Saham Asing dan Internasional
Perkembangan pasar keuangan dunia juga mencakup penyusunan indeks pasar tersebut. Di antaranya adalah Nikkei (Jepang), FTESE (Inggris: dikenal dengan Footsie), DAX (Jerman), Hang Seng (Hongkong), dan TSX (Kanada). Pemimpin penyusunan indeks Internasional adalah MSCI (Morgan Stanley Capital International), yang menghitung lebih dari 50 indeks regional.
Indikator Pasar Obligasi
Seperti indeks bursa saham yang memberikan petunjuk terkait dengan kinerja bursa secara keseluruhan, beberapa bursa obligasi memberikan ukuran indicator kinerja dari berbagai macam obligasi. Tig indeks yang paling dikenal adalah Merrill Lynch, Lehman Brother, dan Salomon Smith Barney (sekarang Citigroup).
Masalah utama dari indeks tersebut adalah tingkat imbal hasil yang sebenarnya pada beberapa obligasi sulit dihitung karena arang diperdagangkan yang membuat data harga terbaru sulit diperoleh. Praktiknya, beberapa harga harus diestimasi dari model penilaian obligasi. Matriks harga tersebut bia jadi berbeda dengan harga pasar yang sesungguhnya.



2.5  PASAR DERIVATIF
            Salah satu perkembangan terpenting dalam pasar keuangan akhir – akhir ini adalah berkembangnya futures, opsi dan pasar derivative. Instrumen tersebut memberikan pembayaran yang tergantung dari nilai asset yang lain, seperti harga komoditi, obligasi dan saham, atau nilai indeks pasar. Untuk alas an ini, instrument tersebut sering kali disebut sebagai asset derivative (derivative assets), atau klaim kontinjen (contingent claims). Nilai mereka diturunkan atau tergantung (kontinjen) pada nilai asset lain.
Opsi
            Sebuah opsi beli (call option) memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli asset pada harga tertentu yang disebut harga penyerahan (exercise price atau strike price), pada atau sebelum habisnya masa opsi.
            Jika harga pasar melebihi harga penyerahan, pemegang opsi dapat memperoleh asset pada harga penyerahan dan memperoleh keuntungan sebesar selisih antara harga saham dan harga penyerahan. Jika sebaliknya, maka opsi akan ditinggalkan. Jika tidak digunakan sebelum masa kontrak selesai, opsi bisa jadi kadaluwarsa dan tidak lagi memiliki nilai. Oleh karena itu, opsi beli akan menghasilkan keuntungan jika harga saham naik.
            Sebaliknya, opsi jual (put option) memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual asset pada harga penyerahan yang telah ditentukan pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa. Sementara keuntungan opsi beli meningkat ketika harga naik, keuntungan untuk opsi jual naik ketika harga turun. Opsi jual hanya digunakan jika pemegangnya dapat menyerahkan asset lebih murah daripada harga penyerahannya. 

Kontrak Berkangka
            Kontrak berjangka (futures contracts) berasal dari penyerahan asset (atau dalam beberapa kasus, nilai tunai) dengan penyerahan atau tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan atas suatu harga yang telah disetujui, yang disebut harga futures, yang dibayarkan pada saat jatuh tempo kontrak. Posisi beli dimiliki oleh pedagang yang berjanji untuk membeli asset tersebut pada tanggal penyerahan. Sedangkan pembeli yang mengambil posisi jual, berjanji untuk menyerahkan asset pada tanggal jatuh tempo kontrak.
            Hak untuk membeli asset pada harga yang telah disetujui, bukan merupakan kewajiban, membedakan opsi beli dalam posisi beli dengan kontrak berjangka. Kontrak berjangka mengharuskan pemilik posisi beli untuk membeli asset pada harga futures, sedangkan hak opsi, berlawanan, memiliki hak untuk membeli asset pada harga penyerahan. Pembelian akan terjadii hanya jika terdapat keuntungan.
            Jelasnya, pemegang hak opsi beli memiliki posisi yang lebih baik daripada pemegang posisi beli dalam futures di mana harga futures sama dengan harga penyerahan opsi. Keuntungan ini, tentu saja, hanya pada harga. Opsi beli harus dibeli, sedangkan kontrak berjangka dapat didapatkan tanpa biaya. Harga beli hak opsi disebut sebagai premi. Ini merupakan kompensasi yang harus dibayar pemegangnya untuk kemampuan menggunakan opsi hanya jika menguntungkan. Sama halnya, perbedaan antara opsi jual dan posisi jual dalam kontrak berjangka, bukan kewajiban, untuk menjual asset pada harga yang telah ditentukan.